Sosial Ekonomi Pertanian

DESA BINAAN

Pedesaan sebagai unit kawasan dalam pembangunan masyarakat pertanian menjadi salah satu perhatian bagi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Program Desa Binaan menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan menekankan pada kegiatan-kegiatan penguatan softskill sumberdaya masyarakat desa berupa sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan.

Dengan adanya desa binaan ini, diharapkan dapat sebagai media pembelajaran dan kepedulian dalam permasalahan masyarakat pedesaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor agribisnis.

1. PENGEMBANGAN DESA TERPADU DI DESA MELUNG, KECAMATAN KEDUNG BANTENG, KABUPATEN BANYUMAS

Pemberdayaan petani Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas dilaksanakan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman dengan target yang ingin dicapai adalah petani sayuran dan padi mampu menerapkan budidaya tanaman secara organik penuh (full organic) berbasis POC dan pestisida nabati, mampu dalam pengelolaan agroforestry (lebah madu dan tanaman obat), serta mampu memasarkan produk organik ke segmen menengah dan atas di Kota Purwokerto, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Melung, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas.

Strategi yang digunakan adalah pemberdayaan kelompok sasaran dengan pendekatan PRA (Partisipatory Rural Appraisal), dengan metode pendidikan, pelatihan, demplot dan pendampingan, serta dilengkapi dengan teknik belajar sambil bekerja (learning by doing). Materi penyuluhan meliputi :

1. Pembuatan tricho-kompos berbahan limbah ternak hewan,

2. Pembuatan pestisida nabati, agens hayati dan PGPR,

3. Budidaya sayuran dan padi secara full-organic,

4. Pembuatan dan aplikasi pengawet (laru) alami nira kelapa,

5. Pembuatan tungku hemat energi,

6. Pembuatan gula kristal organik,

7. Pengelolaan agroforestry dengan usaha ternak lebah madu dan tanaman obat serta dibuat satu kebun bibit desa,

8. Pembuatan konsentrat pakan sapi,

9. Terbentuknya kelompok perajin gula kelapa dan kelompok tani petani sayuran organik,

 10. Kelompok petani sayuran oganik mampu memasarkan sayuran secara langsung dengan melakukan grading, packing dan labelling produk sayuran dan beras organik (full organic) untuk dipasarkan setiap hari minggu di pasar pagi GOR Satria Purwokerto.

 

2. BKM “BINA MAS” DESA BINANGUN, KABUPATEN BANYUMAS

Inovasi teknologi kemasan dan manajemen keuangan pada usaha emping dilakukan dengan memperbaiki kemasan dan labelling serta aplikasi pembukuan sederhana pada UMKM.  Pelaksanaan program penguatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan judul Penguatan PNPM melalui perbaikan metode kemasan dan manajemen keuangan pada BKM “Bina Mas” Desa Binangun Kabupaten Banyumas dimulai pada hari Jumat, tanggal 5 Maret 2015. Perijinan telah dilaksanakan di tingkat Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dan Desa Binangun Kabupaten Banyumas. Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali dan kegiatan pelatihan sebanyak 5 (lima) kali dalam kurun waktu 5 (lima) bulan (Maret – Juli 2015). Kegiatan tersebut dilaksanakan di laboratorium Manajemen Agribisnis dan di workshop Mustika Langgeng Jaya Desa Binangun. Workshop Mustika Langgeng Jaya berada di RT 03 RW 1 Desa Binangun Kabupaten Banyumas. Kelompok Mustika Langgeng Jaya beranggotakan 15 orang dengan Ketua Ibu Tarwen.